Berita Terbaru
BAZNAS Kabupaten Siak Salurkan Bantuan Kemanusiaan Palestina Tahap Tiga Melalui BAZNAS RI
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali menerima penyaluran infak kemanusiaan tahap ketiga dari BAZNAS Kabupaten Siak sebesar Rp200 juta.
Bantuan kemanusiaan ini merupakan kontribusi ketiga dari masyarakat Siak, yang disalurkan melalui BAZNAS Kabupaten Siak dengan total nilai mencapai Rp2.570.650.000, dan diteruskan melalui BAZNAS RI untuk mendukung rakyat Palestina.
Penyerahan simbolis bantuan dilakukan oleh Ketua BAZNAS Kabupaten Siak, H. Simparis Bin Tantan, kepada Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, di Gedung BAZNAS RI beberapa waktu lalu.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menyampaikan penghargaan dan apresiasi atas kepedulian masyarakat dan BAZNAS Kabupaten Siak terhadap masyarakat Palestina.
“Kami ucapkan terima kasih kepada BAZNAS Kabupaten Siak yang kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan Palestina melalui BAZNAS RI sebesar Rp200 juta,” ujar Kiai Noor.
Beliau juga menyampaikan rasa syukur kepada seluruh masyarakat Kabupaten Siak atas kedermawanan mereka yang terus memberikan dukungan bagi saudara-saudara di Palestina.
“Sehingga BAZNAS Kabupaten Siak telah mampu memberikan infak kemanusiaan Palestina untuk ketiga kalinya melalui BAZNAS RI,” tambahnya.
Kiai Noor menekankan bahwa BAZNAS RI terus berupaya menyalurkan infak kemanusiaan ini agar dapat meringankan penderitaan rakyat Palestina.
"Insya Allah, jika ada tanda-tanda gencatan senjata, BAZNAS akan segera fokus memberikan bantuan untuk rekonstruksi Rumah Sakit Indonesia, masjid, dan sekolah," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kabupaten Siak, H. Simparis Bin Tantan, menyatakan bahwa bantuan ini merupakan wujud dukungan dan solidaritas masyarakat Kabupaten Siak terhadap rakyat Palestina.
"Alhamdulillah, hari ini kami menyalurkan bantuan untuk saudara kita di Palestina senilai Rp200 juta. Sebelumnya, bersama Pak Bupati, kami telah menyalurkan Rp1,3 miliar, dan pada tahap kedua Rp1,2 miliar," jelasnya.
"Sehingga total keseluruhan bantuan yang kami salurkan melalui BAZNAS RI mencapai Rp2,5 miliar," tambahnya.
Ia berharap bantuan dari masyarakat Siak ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Palestina yang membutuhkan.
"Semoga ini menjadi amal jariah bagi kita semua dan dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita di Palestina," pungkasnya.(Sumber: BAZNAS RI)
BERITA19/01/2025 | Kontri : Nadia Editor : NOV
Halimah Bisa Pindah Tempat Usaha dengan Modal dari BAZNAS Microfinance
PALANGKA RAYA – Menjadi orangtua tunggal bagi tiga anak harus dilakoni Halimah. Namun semangatnya yang gigih serta tangguh dalam berusaha, menjadikan perempuan berusia 48 tahun ini patut menjadi teladan yang menginspirasi.
Setelah suaminya meninggal dunia sejak beberapa tahun silam, warga Gang Bersama Jalan Mendawai, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, ini tetap semangat. Meski dalam keterbatasan, dia bertekad anak-anaknya harus tetap sekolah bahkan kini sudah ada yang berhasil meraih gelar sarjana.
“Alhamdulillah, sebelumnya sempat kekurangan dana untuk biaya anak masuk sekolah sampai harus mencari dana talangan, kini sudah bisa dibayarkan,” tutur Halimah, Kamis (16/1/2025).
Sehari-hari, Halimah menjalankan usaha berjualan mi basah, gorengan, dan aneka kue khas banjar di depan rumahnya. Namun karena berada di Kawasan kompleks permukiman, sebagian besar pelanggan hanya dari kawasan sekitar tempat tinggalnya di Gang Bersama.
Halimah merupakan salah satu dari penerima manfaat dari Program BAZNAS Microfinance. Pada Januari 2024, dia mengajukan pinjaman modal tanpa bunga yang dijalankan di BAZNAS Provinsi Kalimantan Tengah.
Dari pinjaman modal usaha Rp2,5 juta dari BAZNAS Microfinance, Halimah kemudian mencoba membuka peluang lebih besar dengan menyewa tempat usaha di kawasan Pasar Kahayan Palangka Raya. Hasilnya, pendapatan pun cenderung meningkat dengan omzet harian mencapai Rp450 ribu dari sebelumnya berkisar Rp200 ribu sampai Rp300 ribu.
“Dengan modal usaha yang tersisa dari sewa tempat, pembelian bahan juga bisa lebih banyak sehingga belanja modal juga bisa ditekan. Selain itu, saya tidak harus setiap hari berbelanja ke pasar besar sehingga waktu lebih efektif,” terang Halimah.
BAZNAS Microfinance merupakan program dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang bertujuan membantuk masyarakat dalam mengembangkan usaha mikro. Program ini menggunakan dana zakat untuk memberikan tambahan permodalan usaha kepada masyarakat yang membutuhkan.
Setahun sejak mulai dibuka pada Januari 2024 sampai Desember 2024 di BAZNAS Provinsi Kalimantan Tengah, program ini telah menyalurkan dana usaha pinjaman untuk usaha mikro kepada 379 penerima manfaat dengan total Rp992.500.000.
Halimah menyatakan sangat terbantu dengan adanya Program BAZNAS Microfinance. Selain pinjaman tanpa bunga dengan masa tenor sampai 12 bulan, dia juga merasakan keberkahan dalam usaha yang dikelolanya.
"Alhamdulillah, sedikit-sedikit saya bisa menabung selain pendapatan juga untuk kebutuhan harian," kata Halimah semringah.
BERITA16/01/2025 | Humas
Makin Berdaya dengan Program ZMart Kalteng Berkah, Sumekar: Bikin Pelanggan Nyaman
PALANGKA RAYA – Beberapa bulan mengikuti pendampingan dan menerima program ZMart Kalteng Berkah dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), perubahan dirasakan Muhammad Sumekar. Antara lain pendapatan keluarganya yang kini semakin meningkat.
Pria warga Jalan Panglima Batur, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalteng, ini mengaku sudah mulai lebih berdaya dengan usaha warung kecil yang dikelolanya.
“Selain untuk memenuhi kebutuhan harian keluarga, keuntungan dari usaha juga bisa membayar beberapa cicilan dan menambah modal usaha. Alhamdulillah bisa lebih berkembang,” kata Sumekar.
Dalam menjalankan usaha yang menjadi tulang punggung keluarganya, pria 56 tahun yang memiliki satu putra ini tak kikir untuk berbagi tips dalam memberikan pelayanan. Selain ketersediaan stok barang yang dijual, sikap ramah kepada pelanggan juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan.
Sikap ramah dimaksud bisa sekadar bertanya tentang kabar kepada pelanggan dan mengajak mereka berbincang ringan. Melalui cara ini, rasa kekeluargaan sekaligus silaturahmi dengan pelanggan bisa terjalin.
“Kenyamanan dan rasa kekeluargaan ini yang penting untuk dijalin. Apalagi pelanggan tetap yang sering belanja juga kebanyakan tetangga sekitar sini,” kata dia.
Sumekar juga selalu memperhatikan ketersediaan stok barang di warungnya. Itu pula yang membuatnya setiap hari pergi berbelanja berbagai barang agar stok selalu tersedia.
ZMart merupakan program pemberdayaan ekonomi dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berupa usaha ritel mikro yang diberikan kepada mustahik dalam upaya meningkatkan kapasitas dan eksistensi usahanya. Selain mengatasi kemiskinan di wilayah perkotaan, program ZMart juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan mustahik dengan kemandirian.
Di Kalimantan Tengah, program ini mulai dilaksanakan sejak Agustus 2024 untuk 50 penerima program di Kota Palangka Raya. Untuk memastikan program berjalan, BAZNAS juga menyediakan petugas pendamping bagi penerima manfaat dan terus melakukan pemantauan kegiatan usaha melalui pertemuan rutin.
Dalam mengelola tempat usahanya, Sumekar mulai buka sejak pukul 05.30 WIB sampai sekitar pukul 21.00 WIB. Omzet harian diperhitungkan mencapai Rp400 ribu.
“Setiap hari warung buka untuk melayani pelanggan, kecuali jika ada hal yang mendesak dan memaksa kami harus libur,” terang Sumekar.
BERITA14/01/2025 | Humas
Berkah Zakat BAZNAS, 5 Keluarga di Lampung Selatan Kini Punya Rumah Impian
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyelesaikan program perbaikan rumah tidak layak huni untuk lima keluarga mustahik di Kabupaten Lampung Selatan. Program ini merupakan hasil kolaborasi BAZNAS RI dengan BAZNAS Kabupaten Lampung Selatan.
Salah satu penerima manfaat program tersebut adalah Abdul Jamal, warga Desa Kemukus, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan. Rumahnya yang semula dalam kondisi memprihatinkan kini telah berubah menjadi hunian yang layak dengan lantai yang sudah diplester, dinding yang kokoh, serta atap yang tidak bocor.
"Alhamdulillah, sekarang rumah sudah bersih dan layak untuk ditinggali bersama keluarga. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan ini," ungkap Abdul Jamal dengan penuh kebahagiaan saat melihat rumahnya yang telah direnovasi.
Program perbaikan rumah ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan mustahik melalui penyediaan tempat tinggal yang layak. Selain perbaikan fisik bangunan, program ini juga bertujuan meningkatkan kualitas hidup para penerima manfaat dengan menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.
Transformasi rumah Abdul Jamal menunjukkan perubahan signifikan, dari kondisi atap yang rusak dan dinding yang rapuh, kini telah berubah menjadi bangunan kokoh dengan interior yang lebih nyaman. Perubahan ini memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari keluarganya.
Program Rumah Layak Huni ini menjadi bukti nyata peran zakat dalam meningkatkan kesejahteraan umat, khususnya bagi para mustahik yang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak.
Melalui program ini, diharapkan para penerima manfaat dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermartabat.
BERITA13/01/2025 | Kontributor : Anita Editor : Ayu
Sahabat BAZNAS jangan sia-siakan kesempatan untuk memperbaiki diri dibulan yang penuh berkah
Sahabat BAZNAS jangan sia-siakan kesempatan untuk memperbaiki diri dibulan yang penuh berkah. Yuks perbanyak ibadah dibulan Rajab
BERITA31/12/2024 | Humas
Omzet Guru Ngaji Ini Naik Drastis Berkat Program ZMart Kalteng Berkah
PALANGKA RAYA - Beberapa bulan menjalankan program ZMart Kalteng Berkah dan rutin mengikuti pendampingan, Antung Marhamah kini merasakan perkembangan dari hasil usaha yang dikelolanya.
Warga Jalan Sakan VIII, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, ini menjadikan kepuasan dan kenyamanan pelanggan dalam berbelanja sebagai satu hal yang menjadi perhatian khusus.
"Alhamdulillah omzet penjualan harian stabil. Caranya dengan belanja ke distributor setiap hari, sehingga bahan kebutuhan pelanggan bisa segera disediakan," kata Antung Marhamah.
Bagi sebagian pedagang, belanja bahan kebutuhan untuk warung setiap hari mungkin ribet. Namun bagi Antung Marhamah, hal itu justru menjadi tantangan demi kenyamanan dan kepuasan pelanggan.
Diceritakan, omzet harian Antung saat ini sebesar Rp250 ribu dan selanjutnya di belanja barang bekisar Rp150 ribu sampai Rp 200 ribu.
"Selebihnya, keuntungan digunakan bagi biaya kebutuhan harian termasuk untuk menabung dan menambah modal usaha," kata dia.
Selain memenuhi barang kebutuhan pelanggan secara harian, Antung juga menyisihkan waktu sambil berjualan dengan mengajar mengaji Al-Qur'an terhadap sejumlah anak di sekitar tempat tinggalnya.
Ternyata aktivitasnya juga memberikan keberkahan tersendiri, karena peluang dalam berusaha semakin terbuka dengan menambah jualan piscok dan pentol pedas.
"Ini tidak lepas dari manajemen keuangan yang diatur dan diajarkan melalui program pendampingan ZMart Kalteng Berkah," timpal dia.
BERITA31/12/2024 | Humas
Peringkat Ke- Tiga, BAZNAS RI Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2024
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meraih "Predikat Informatif" pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2024 menduduki peringkat ketiga dengan nilai 97,38.
Penghargaan ini diterima oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH Noor Achmad, MA, dalam acara yang diselenggarakan Komisi Informasi Pusat (KI Pusat) di Jakarta.
Menurutnya, pencapaian ini melanjutkan keberhasilan tahun lalu, di mana pada 2023 BAZNAS untuk pertama kalinya mendapatkan Predikat Informatif dengan nilai 94,21, dan menempati peringkat keempat dalam kategori yang sama.
"Alhamdulillah, tahun ini BAZNAS kembali mendapat Predikat Informatif untuk yang kedua kalinya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Komisi Informasi Pusat atas penghargaan ini. Jika sebelumnya kami berada di peringkat keempat, kini alhamdulillah naik ke posisi ketiga. Semoga di masa mendatang kami bisa mencapai hasil yang lebih baik," ungkap Noor Achmad.
Kiai Noor menekankan seluruh amilin dan amilat BAZNAS bekerja keras untuk menjaga amanah para muzaki dan memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga ini.
"Penghargaan ini adalah wujud nyata atas dedikasi BAZNAS dalam membangun kepercayaan masyarakat," tambahnya.
Kiai Noor menjelaskan, pengelolaan dana zakat membutuhkan tingkat akuntabilitas yang tinggi. Zakat, infak, dan sedekah yang diterima dari para muzaki harus dikelola secara transparan agar bisa disalurkan secara tepat dan berdaya guna, sehingga kepercayaan masyarakat dapat terus terjaga.
Selain itu, BAZNAS secara konsisten meningkatkan kesadaran dan kinerja semua pihak di lingkup lembaga untuk memahami pentingnya keterbukaan informasi publik.
"Penghargaan ini akan menjadi pendorong bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat," tutup Noor.
BERITA27/12/2024 | KONTRI : RIPALDI, EDITOR : AYU
Terima Program RLH BAZNAS, Mbah Ani Berencana Undang Ibu-ibu Pengajian
PALANGKA RAYA - Senyum bahagia terpancar di wajah Mariani (76). Ini ketika pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (19/12/2024), melakukan kunjungan ke tempat tinggalnya
Ditemui di Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, perempuan yang akrab disapa Mbah Ani tiada henti-hentinya menyampaikan ucapan terima kasih.
"Terima kasih para muzaki yang telah membantu perbaiki rumah saya sehingga menjadi rumah layak huni. Terima kasih juga BAZNAS," ucap Mbah Ani.
Mbah Ani merupakan salah satu dari penerima program Rumah Layak Huni BAZNAS (RLHB). Sejak sekitar 2 minggu terakhir dia juga sempat pindah tidur karena rumahnya sedang direnovasi total.
"Lantai rumahnya baru disemen. Jadi baru malam ini saya akan mulai tidur di sini. Alhamdulillah, pekerjaannya rapi dan bahan-bahannya kokoh," kata Mbah Ani.
Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja pembuat batu bata merah ini mengaku sebelumnya selalu khawatir karena tempat tinggalnya yang telah reyot, sewaktu-waktu bisa ambruk. Apalagi kalau hujan, atapnya juga banyak yang bocor.
Bagian tengah rumah, selama bertahun-tahun sempat dipasang kayu sebagai tongkat untuk mencegah kuda-kuda atap yang telah lentur menjadi patah.
"Waktu itu, kalau angin kencang saya selalu takut atapnya runtuh," kenang Mbah Ani.
Kini dengan rumah berukuran 6x7 meter dan dibangun dengan bahan yang kokoh secara permanen, Mbah Ani merasa jauh lebih tenang. Bahkan karena juga lebih lapang, dia berencana sesekali akan menggelar pengajian dengan mengundang ibu-ibu jemaah di masjid dekat tempat tinggalnya.
Ketua BAZNAS Provinsi Kalimantan Tengah Mustain Khaitami, menyatakan RLHB merupakan salah satu program unggulan BAZNAS dalam upaya turut menyediakan hunian yang layak dan sehat bagi mustahik.
"Tentu saja, program RLHB ini dapat terlaksana berkat dukungan banyak pihak, termasuk dari para agniya dan orang-orang baik yang telah menitipkan zakat, infak, maupun sedekahnya melalui BAZNAS," kata Khaitami.
BERITA19/12/2024 | Humas
Inovasi Silase BAZNAS Dongkrak Kesejahteraan Peternak Desa Somosari
BAZNAS bersama Yayasan Chamim Abdul Rasyid membawa angin segar bagi para peternak di Desa Somosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara. Melalui inovasi pakan silase dan program pengobatan domba, kini kesejahteraan para peternak mulai meningkat secara signifikan.
Bagi peternak kecil seperti Surya, tantangan utama yang sering dihadapi adalah ketersediaan pakan ternak, terutama saat musim kemarau. “Sebelumnya kami sering kesulitan menyediakan pakan untuk domba-domba kami. Kalau pakan kurang, ternak jadi kurus, sulit dijual, dan pendapatan berkurang. Ini jadi masalah lama yang belum ada solusinya,” cerita Surya.
Namun, harapan itu mulai muncul ketika BAZNAS hadir memberikan pendampingan melalui program inovasi silase. Silase adalah metode fermentasi pakan hijauan yang dapat diawetkan dalam jangka panjang tanpa kehilangan kandungan nutrisinya. Dengan metode ini, peternak Desa Somosari kini mampu menjaga ketersediaan pakan ternak sepanjang tahun, bahkan di musim sulit sekalipun.
Program ini tidak hanya berfokus pada pembuatan pakan silase saja. BAZNAS juga memberikan pendampingan berupa pelatihan, pembinaan, serta akses untuk perawatan kesehatan domba. Hasilnya, sebanyak 151 ekor ternak domba kini terawat optimal. Domba yang sehat dan tumbuh dengan baik pun memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan para peternak.
“Setelah menggunakan silase, domba-domba kami lebih sehat dan gemuk. Pakan ini juga lebih hemat waktu dan tenaga, karena bisa disimpan lama. Sekarang, penghasilan kami lebih stabil dan tidak harus bingung cari pakan lagi,” tambah Surya.
Tak hanya Surya, peternak lainnya di Somosari turut merasakan manfaat yang sama. Kesejahteraan masyarakat pun mulai meningkat seiring dengan produktivitas yang membaik. Keberadaan BAZNAS sebagai fasilitator benar-benar menjadi titik balik yang diharapkan para peternak.
Program ini merupakan bagian dari upaya BAZNAS dalam mengangkat mustahik agar dapat mandiri dan berkembang. Melalui inovasi dan pendampingan berkelanjutan, BAZNAS memastikan para peternak tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga memiliki usaha yang produktif dan berkelanjutan.
Kepala Program Pemberdayaan BAZNAS menyampaikan bahwa upaya ini adalah langkah konkret untuk mendorong peningkatan ekonomi desa. “Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain yang memiliki potensi peternakan. Dengan inovasi sederhana seperti silase, para peternak bisa menjaga produktivitas ternak sekaligus meningkatkan pendapatan mereka,” ujarnya.
Keberhasilan inovasi silase di Desa Somosari membuktikan bahwa sinergi antara teknologi sederhana dan pendampingan yang tepat mampu memberikan perubahan besar. Kini, para peternak di Somosari memiliki harapan baru untuk kehidupan yang lebih sejahtera, berkat peran aktif BAZNAS dan dukungan berbagai pihak.(Sumber : BAZNAS RI)
BERITA17/12/2024 | kontri : Amalia, Editor : Pu3
BAZNAS RI Distribusikan 1.710 Paket ZChicken bagi Penyintas Kebakaran di Kemayoran
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyalurkan 1.710 paket ZChicken kepada penyintas kebakaran di wilayah Kemayoran Gempol, RT 002/005, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2024).
Pimpinan BAZNAS RI Saidah Sakwan MA menyatakan bahwa BAZNAS telah mendistribusikan nasi ayam goreng krispi ZChicken sebagai bentuk sajian bergizi bagi para korban kebakaran di Kemayoran.
"Bantuan ini merupakan upaya kami untuk membantu memenuhi asupan gizi masyarakat penyintas kebakaran," ujar Saidah dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta.
Menurut Saidah, paket makanan yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban mereka dalam situasi yang sulit ini.
“Bantuan yang diberikan ini sangat multimanfaat, karena banyak pihak yang mendapatkan manfaatnya. Selain penyintas kebakaran yang menerima bantuan makanan siap saji, manfaatnya juga dirasakan oleh para mustahik binaan BAZNAS yang mendapat dukungan dari program ZChicken,” kata Saidah.
Saidah menyatakan bahwa BAZNAS akan terus berupaya memberikan bantuan yang diperlukan oleh penyintas kebakaran di Kemayoran.
"Saat ini, BAZNAS juga bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan pendataan menyeluruh di posko pengungsian. Pendataan ini penting untuk memastikan bahwa seluruh bantuan tersalurkan secara tepat sasaran dan sesuai kebutuhan para korban," jelasnya.
Selain distribusi makanan, lanjut Saidah, BAZNAS juga melakukan proses verifikasi untuk memberikan bantuan sewa hunian sementara kepada penyintas yang membutuhkan.
"Langkah ini diambil agar para korban kebakaran dapat segera memiliki tempat tinggal yang layak selama masa pemulihan," tuturnya.
BAZNAS juga mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama, terutama dalam situasi darurat seperti ini.
"Semoga langkah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para penyintas dan menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus berbuat kebaikan," ucapnya.(Sumber: BAZNAS RI)
BERITA15/12/2024 | KONTRI : NIKITA, EDITOR : NOVAN
Kisah Sukses Balai Ternak Sukabumi: Zakat Sebagai Solusi Keberlanjutan Pakan
Di tengah hamparan rumput yang hijau di Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, berdiri sebuah komunitas yang penuh semangat: Berkah Tani. Kelompok ini menjadi salah satu penerima manfaat program Balai Ternak yang dikelola Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Dengan dukungan penuh dari dana zakat, mereka berhasil mengatasi tantangan utama yang sering dihadapi peternak domba: ketersediaan pakan.
Salah satu peserta kelompok Berkah Tani adalah Ridwan. Setiap pagi, ia bersama anggota kelompok lainnya mengumpulkan tiga karung rumput segar untuk memberi makan ternak domba mereka. Rutinitas ini adalah bagian dari upaya memastikan keberlanjutan usaha peternakan yang menjadi sumber penghidupan bagi mereka.
Sebelum bergabung dengan program BAZNAS, Ridwan menghadapi berbagai kendala dalam usahanya beternak domba.
“Dulu, mencari pakan ternak menjadi tantangan besar. Ketika musim kemarau tiba, rumput segar sulit didapatkan, dan kami harus membeli pakan tambahan yang mahal,” ungkap Ridwan.
Kondisi ini membuat keuntungan dari usaha ternaknya sangat minim, bahkan sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, situasi berubah drastis ketika program Balai Ternak BAZNAS hadir di Desa Cimanggu. Melalui program ini, Ridwan dan anggota kelompok lainnya tidak hanya mendapatkan bantuan modal berupa bibit domba, tetapi juga pendampingan intensif untuk mengelola pakan secara mandiri.
“Kami diajarkan cara memanfaatkan lahan kosong untuk menanam rumput gajah. Hasilnya, sekarang kami tidak lagi kesulitan mencari pakan,” ujar dia menjelaskan.
Salah satu kunci keberhasilan program ini adalah pendekatan berkelanjutan yang diterapkan oleh BAZNAS.
Dengan bimbingan tenaga ahli, kelompok Berkah Tani belajar menanam rumput gajah dan memanfaatkan limbah pertanian sebagai alternatif pakan. Metode ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pakan komersial, tetapi juga menekan biaya produksi.
Ridwan menjelaskan, setiap pagi, mereka bersama-sama mengumpulkan rumput untuk kebutuhan ternak. "Selain itu, kami juga diajarkan cara membuat silase, yaitu pakan fermentasi yang bisa disimpan untuk jangka waktu lama. Ini sangat membantu, terutama saat musim kemarau.”
Program Balai Ternak tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas peternakan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan jumlah ternak yang semakin bertambah dan kondisi kesehatan ternak yang terjaga, pendapatan kelompok tani ini meningkat secara konsisten.
“Sekarang, setiap panen domba, pendapatan kami jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kami bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan bahkan menabung untuk keperluan lain,” kata Ridwan dengan rasa syukur.
Keberhasilan ini juga berdampak pada perekonomian desa. Banyak warga yang terlibat dalam proses perawatan ternak, mulai dari pemanenan rumput hingga pengemasan silase.
Selain itu, program ini membuka peluang bagi warga lain untuk belajar beternak domba dengan metode yang lebih modern dan efisien.
Program Balai Ternak adalah salah satu inisiatif strategis BAZNAS untuk memberdayakan mustahik melalui sektor peternakan. Dana zakat yang dihimpun dari umat Islam digunakan untuk memberikan bantuan modal, pelatihan, dan pendampingan kepada peternak kecil seperti Ridwan.
Dengan pendekatan yang holistik, program ini tidak hanya bertujuan mengentaskan kemiskinan, tetapi juga menciptakan kemandirian ekonomi bagi para penerimanya.
Beberapa waktu lalu, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA di Jakarta, menegaskan tentang urgensi program ini.
“Kami ingin memastikan bahwa zakat yang dihimpun benar-benar memberi dampak yang nyata bagi mustahik. Program Balai Ternak dirancang untuk membantu mereka keluar dari lingkaran kemiskinan dan menciptakan masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Kisah Ridwan dan kelompok Berkah Tani adalah bukti nyata bagaimana zakat dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan ekonomi. Dengan dukungan yang berkelanjutan dari umat Islam, program seperti Balai Ternak mampu memberikan harapan baru bagi mustahik di seluruh Indonesia.
Ridwan berharap program ini terus berlanjut dan semakin banyak petani lain yang bisa merasakan manfaatnya.
Dengan ilmu dan bantuan yang diberikan BAZNAS, kami bisa mandiri dan membantu orang lain di sekitar kami,” kata dia.
Sebagai salah satu pilar Islam, zakat memiliki peran penting dalam menciptakan keseimbangan sosial dan ekonomi. Melalui lembaga seperti BAZNAS, zakat dapat dikelola secara profesional dan disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Dengan pengelolaan yang transparan, umat Islam dapat yakin bahwa zakat mereka membawa manfaat besar bagi sesama.
Ridwan mengajak umat Islam untuk terus mendukung BAZNAS. “Apa yang kami capai sekarang adalah berkat zakat dari saudara-saudara kita. Semoga semakin banyak yang sadar akan pentingnya berzakat, sehingga semakin banyak pula yang terbantu,” ucapnya.
Program Balai Ternak Sukabumi adalah salah satu dari banyak inisiatif BAZNAS yang membuktikan bahwa zakat dapat menjadi solusi nyata untuk mengentaskan kemiskinan.
Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan, zakat tidak hanya menjadi kewajiban agama, tetapi juga sarana transformasi sosial.(Sumber: BAZNAS RI)
BERITA12/12/2024 | Kontri: Ahmad Ripaldi, Editor: YMK
BAZNAS RI Distribusikan Daging Dam Jemaah Haji untuk Warga Indonesia di Arab Saudi
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI telah menyalurkan ribuan paket daging olahan Dam jemaah haji kepada warga Indonesia yang bermukim di empat wilayah Arab Saudi, yaitu Riyadh, Buraydah, Damman, dan Mekah.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengungkapkan bahwa total 6.298 paket daging olahan dibagikan kepada 4.348 penerima manfaat. "Alhamdulillah, BAZNAS RI kembali diberi kepercayaan untuk menyalurkan Dam jemaah haji. Ini merupakan amanah besar untuk mengelola Dam jemaah haji secara profesional dan berdampak langsung pada mereka yang membutuhkan," ujar Kiai Noor dalam keterangan tertulis pada Senin (9/12/2024).
Kiai Noor menekankan bahwa program ini adalah wujud nyata dari pengelolaan Dam yang transparan, profesional, dan tepat sasaran. Bantuan tersebut ditujukan untuk mendukung warga Indonesia di Arab Saudi yang membutuhkan.
"6.298 paket daging Dam jemaah haji Indonesia yang telah dikemas berupa daging olahan tersebut terdiri dari 2.599 paket daging olahan seberat 500 gram, 712 paket daging olahan seberat 2 kilogram, dan 2.987 paket daging olahan seberat 2,5 kilogram," jelasnya.
Program ini, menurut Kiai Noor, mencerminkan kepedulian sosial yang melintasi batas negara. Paket-paket tersebut menjadi simbol solidaritas dari jemaah haji Indonesia bagi sesama warga.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Agama RI, BPKH, para jemaah haji yang telah menunaikan Dam, dan seluruh pihak yang terlibat dalam suksesnya program ini. Semoga kebaikan ini membawa keberkahan bagi semua pihak, baik yang menerima maupun yang memberi,” ungkapnya.
Kiai Noor berharap program ini dapat diperluas di masa depan agar semakin banyak warga yang menerima manfaatnya. “Kami berharap nantinya tidak hanya sekitar enam ribu Dam yang disalurkan seperti sekarang ini, tetapi bisa mencapai puluhan ribu bahkan ratusan ribu sesuai dengan jumlah jemaah haji Indonesia,” tambahnya.
Penyaluran ini merupakan kali kedua pada tahun 2024. Sebelumnya, BAZNAS RI telah menyalurkan 10 ribu paket daging Dam jemaah haji untuk sekolah Indonesia di Mekah pada 20 Juni 2024, masing-masing dengan berat 2,5 kilogram per paket.(Sumber: BAZNAS RI)
BERITA11/12/2024 | Kontri: izzar, Editor: novan
BAZNAS dan Nobby Official Luncurkan Program Sedekah Penjualan Produk untuk Palestina
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan Nobby Official menghadirkan Program Sedekah Penjualan Produk yang akan berlangsung selama bulan Desember 2024. Seluruh keuntungan dari penjualan produk Ghazia Collection melalui program ini akan didonasikan sepenuhnya untuk mendukung masyarakat Palestina melalui BAZNAS RI.
Peluncuran program ini dilakukan pada Selasa (3/12/2024) di Gedung BAZNAS RI. Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan, mewakili Pimpinan BAZNAS Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag., M.Si., CFRM; Direktur sekaligus Founder Nobby, Unilahwati; serta Komisaris Nobby Official, Sapari.
Dalam sambutannya, H. Rizaludin Kurniawan menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu inovasi penting untuk menghimpun Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) demi memberikan manfaat bagi masyarakat Palestina.
“Program ini adalah wujud nyata komitmen BAZNAS dalam menghadirkan solusi yang inovatif untuk mengajak masyarakat berpartisipasi mendukung saudara-saudara kita di Palestina,” ujar Rizaludin.
Ia juga berharap program ini dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Palestina.
“Semoga setiap langkah kebaikan yang kita lakukan melalui program ini mendapatkan keberkahan dan pahala,” tambahnya.
Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan, menegaskan bahwa kolaborasi ini mencerminkan semangat kedermawanan Indonesia, yang telah diakui sebagai negara paling dermawan di dunia selama lima tahun terakhir.
“Ini adalah bukti bahwa masyarakat Indonesia memiliki budaya berbagi yang kuat. Kami percaya kerja sama ini adalah langkah strategis yang membawa manfaat besar, tidak hanya bagi Palestina, tetapi juga untuk memperkuat posisi brand Nobby di hati masyarakat,” jelas Fitriansyah.
Komisaris Nobby Official, Sapari, juga menyampaikan antusiasmenya terhadap kerja sama ini. Ia menjelaskan bahwa program tersebut memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin berdonasi kepada Palestina dengan cara membeli produk Ghazia Collection.
“Seluruh keuntungan dari penjualan produk Ghazia Collection selama bulan Desember akan didonasikan untuk saudara-saudara kita di Palestina melalui BAZNAS,” ungkapnya.
Sapari juga berharap program ini menjadi ladang amal bagi umat Islam yang berpartisipasi.
“Dengan membeli produk ini, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan kita, tetapi juga membantu meringankan beban saudara-saudara kita di Palestina. Semoga program ini menjadi jalan keberkahan dan amal kebaikan bagi kita semua,” tutupnya.(Sumber: BAZNAS RI)
BERITA10/12/2024 | KONTRI : RIPALDI, EDITOR : PUTRI
Lebih Berdaya, Begini Kisah Sa'diah Setelah Menerima Program ZMart Kalteng Berkah
PALANGKA RAYA - Perubahan ekonomi perlahan dirasakan keluarga Sa'diah. Dengan semangat yang kembali muncul, kini hidup dirasakannya lebih berwarna.
Ya, Sa'diah adalah salah seorang sosok ibu rumah tangga yang patut diapresiasi. Pejuang tangguh!
"Alhamdulillah, dalam satu minggu saya sudah bisa sampai tiga kali belanja barang untuk kebutuhan kios ke toko agen," kata Sa'diah.
Perempuan warga Jalan Tanggaring I Kelurahan Panarung, Kota Palangkaraya, Kalteng, ini merupakan salah satu penerima program ZMart Kalteng Berkah. Setiap bulan, dia juga aktif mengikuti pertemuan kelompok untuk mendapatkan pendampingan usaha.
Diceritakan, Sa'diah dan keluarga hidup hanya mengandalkan hasil dari keuntungan berjualan sembako di kios kecil yang dikelolanya bersama suami.
Sebelum mendapatkan program ZMart Kalteng Berkah, barang jualan yang dipajang kurang bervariasi. Itu karena modal usaha sering terpakai untuk kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga tidak rutin bisa berbelanja untuk pengadaan barang jualan.
Namun semangat baru kembali tumbuh pada diri Sa'diah. Melalui program ZMart Kalteng Berkah, kini perempuan itu memilik target dalam berusaha.
"Sejak menerima program ZMart Kalteng Berkah, kini mulai pukul 05.30 saya sudah mulai membuka kios. Alhamdulillah, ada saja yang cari barang kebutuhan untuk di rumah saat pagi-pagi," kata dia berbinar.
BERITA06/12/2024 | Humas
BAZNAS RI Distribusikan 5.000 Paket Sajian Berkah Bergizi untuk Masyarakat Dhuafa di Bekasi
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui program Bank Makanan melakukan pendistribusian 5.000 paket Sajian Berkah Bergizi untuk masyarakat dhuafa dan yatim di wilayah Bekasi, Jumat (29/11/2024).
Pada kesempatan tersebut, BAZNAS mendistribusikan 5.000 paket makanan di wilayah Kecamatan Pondok Gede, Kelurahan Margahayu, Kayuringin Jaya, Kampung Pemulung, Jatiasih, Jatirahayu, Jatikarya, Jatimelati, juga untuk 18 Ponpes dan Panti Asuhan.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA. mengungkapkan, BAZNAS RI mengoperasionalkan dapur umum lapangan di berbagai titik di Kota Bekasi dengan memberi 5.000 paket makanan siap saji disiapkan, lengkap dengan sayur dan buah.
"Alhamdulillah kami telah menyalurkan 5.000 paket makanan kepada masyarakat dhuafa, yatim di wilayah Bekasi," ungkapnya.
Saidah menambahkan, program pendistribusian paket sajian berkah bergizi menjadi upaya BAZNAS dalam rangka memberikan bantuan pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan.
"Tentunya pemberian makanan ini juga sebagai upaya BAZNAS dalam meringankan beban mustahik," lanjut Saidah.
Saidah menambahkan, bantuan ini merupakan buah dari kebaikan yang terus dilakukan masyarakat melalui BAZNAS, yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat yang membutuhkan.
"BAZNAS mengucapkan terima kasih atas uluran tangan dari donatur yang telah berbagi dengan masyarakat rentan yang membutuhkan bantuan. Semoga keberkahan selalu menyertai kita semua," ujar Saidah.
Program Bank Makanan BAZNAS merupakan salah satu upaya memberikan akses makanan sehat untuk orang yang kekurangan dan membutuhkan melalui pendekatan kolaboratif, yang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu meringankan beban warga terdampak dengan menyediakan makanan bergizi dalam situasi darurat.
(Sumber: BAZNAS RI)
BERITA05/12/2024 | Penulis: Lulu, Editor:Putri
Program Zmart Kalteng Berkah, Omzet Bulanan Dahlina Capai Belasan Juta Rupiah
PALANGKARAYA - Beberapa bulan berjalan, program Zmart di Kota Palangkaraya, Kalteng, mulai dirasakan dampaknya. Indikator penilaian antara lain dengan bertambahnya pendapatan bulanan para penerima program.
Evaluasi dan pendampingan bagi para penerima program pun terus dilakukan. Antara lain berupa pertemuan rutin kelompok yang dilaksanakan setiap bulan.
"Dari laporan anggota kelompok, sebagian besar menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan," terang Muhtadi, petugas pendamping Zmart dari BAZNAS Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa (3/12/2024).
Berdasarkan evaluasi bulanan yang dilakukan, kata Muhtadi, kemampuan peserta program Zmart melakukan diversifikasi produk barang jualan menjadi salah satu hal yang turut mendongkrak pendapatan.
Seperti yang dilakukan Dahlina, penerima program Zmart di kawasan Jalan Sakan VI Kota Palangkaraya.
"Terakhir, omzet bulanannya mencapai Rp13 juta dengan keuntungan sekitar Rp5 juta. Selain barang kebutuhan pokok, bu Dahlina juga menjual produk olahannya sendiri di kios miliknya dan ternyata cukup diminati pembeli," terang Muhtadi.
Selain mendata omzet dan perkembangan usaha penerima program Zmart Kalteng Berkah, para penerima program kali ini juga dikenalkan dengan sistem manajemen stock opname.
Awalnya, para peserta bingung dengan istilah tersebut. Namun mereka tetap semangat untuk memahami karena sistem pencatatan yang diajarkan disadari sepenuhnya untuk kebaikan mereka sendiri.
"Alhamdulillah pertemuan berjalan lancar diselingi canda tawa, meski saat ini sebagian wilayah Mendawai sedang banjir," timpal Muhtadi.
BERITA03/12/2024 | Aya
Optimalisasi Dana Zakat BAZNAS untuk Tingkatkan Akses Kesehatan Nasional
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus menunjukkan perannya dalam mendukung upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia melalui pengelolaan dana zakat yang lebih terarah dan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta.
Hal ini diungkapkan oleh Saidah Sakwan, M.A., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, dalam sebuah rapat yang digelar oleh Kementerian Kesehatan RI terkait kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta, Kamis (28/11/2024).
Saidah menjelaskan, potensi zakat yang sangat besar di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk mendukung berbagai program prioritas kesehatan nasional. Melalui pengelolaan dana zakat yang lebih strategis, BAZNAS bertujuan menarik lebih banyak kontribusi dari para muzaki untuk mendanai program-program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, BAZNAS telah mengalokasikan anggaran yang meningkat setiap tahun untuk mendukung program kesehatan. Fokus utama mencakup layanan kesehatan dasar, respons tanggap darurat, hingga pengentasan masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius di banyak wilayah Indonesia, khususnya daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Lebih lanjut, Saidah menegaskan bahwa program-program kesehatan yang dikelola BAZNAS selaras dengan prinsip maqashid syariah, yang salah satunya menekankan pentingnya menjaga jiwa manusia. Pendekatan ini sekaligus memperkuat ikatan spiritual antara muzaki dan mustahik, serta berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan dan kekurangan gizi.
“Kami terbuka untuk kerja sama yang lebih luas demi mendukung prioritas kesehatan nasional. Dengan optimalisasi dana zakat, kami yakin dapat memberikan dampak nyata pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya kelompok mustahik,” tutup Saidah.
(Sumber: BAZNAS RI)
BERITA03/12/2024 | Penulis: Fikri Editor:Putri
BAZNAS Tingkatkan Kesejahteraan Mustahik Melalui Pemberdayaan Peternak Kambing Perah
Di tengah upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan umat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung mustahik untuk keluar dari jerat kemiskinan.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melalui program peternakan berkelanjutan, seperti yang terlihat di Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.
Herman, seorang anggota Kelompok Peternak Galuh Sejahtera, menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan program ini. Ia bukan sekadar peternak biasa, tetapi seorang pionir yang berperan aktif dalam memeriksa status reproduksi kambing perah milik kelompoknya.
Dengan bimbingan dan dukungan BAZNAS, Herman berhasil memastikan proses peternakan berjalan dengan efisien dan berkelanjutan.
Program pemberdayaan yang digagas oleh BAZNAS memiliki visi besar, yaitu mengubah mustahik menjadi muzaki.
Dalam konteks peternakan, visi ini diwujudkan melalui peningkatan kapasitas para peternak seperti Herman yang awalnya bergantung pada bantuan, kini mampu mandiri secara ekonomi. Herman telah dilatih untuk memahami siklus reproduksi kambing perah, mulai dari masa non-laktasi hingga kebuntingan lebih dari tiga bulan.
Dengan pengetahuan ini, ia dapat menentukan waktu kawin ulang yang optimal, sehingga menghasilkan populasi kambing yang sehat dan produktif.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan produksi susu tetapi juga menjaga keberlanjutan populasi ternak.
Keberhasilan program peternakan berkelanjutan ini mencerminkan prinsip tujuan syariah (maqashid syariah), yaitu menjaga keberlanjutan kehidupan umat.
Peternakan kambing perah tidak hanya menghasilkan susu sebagai produk utama, tetapi juga memberikan manfaat tambahan seperti penjualan anak kambing, pupuk organik dari kotoran ternak, dan peluang usaha lain yang dapat mendukung ekonomi keluarga.
Dengan demikian, program ini tidak hanya berfokus pada hasil langsung, tetapi juga menciptakan efek domino yang mendukung ekosistem ekonomi lokal.
BAZNAS memainkan peran strategis sebagai agen pemberdayaan ekonomi umat. Di Desa Handapherang, program ini menciptakan ekosistem peternakan yang berkelanjutan melalui pendampingan intensif oleh tenaga ahli. Para peternak tidak dibiarkan bekerja sendiri. Mereka mendapatkan pelatihan teknis, fasilitas peternakan, dan pendampingan dalam manajemen reproduksi ternak. Hal ini memastikan setiap langkah yang diambil sesuai dengan standar terbaik.
Herman, misalnya, kini memahami bagaimana mendeteksi fase reproduksi kambing perah dengan akurat, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan efisiensi peternakan.
Manfaat dari program ini tidak hanya dirasakan oleh Herman dan kelompoknya, tetapi juga oleh masyarakat sekitar. Produksi susu yang meningkat membuka peluang usaha baru seperti pengolahan susu menjadi produk bernilai tambah. Selain itu, keberadaan kambing perah memberikan manfaat tambahan berupa pupuk organik untuk pertanian lokal, menciptakan siklus ekonomi yang saling menguntungkan di kalangan masyarakat.
Pendekatan berbasis komunitas ini juga mempererat hubungan antaranggota kelompok peternak, menciptakan rasa solidaritas dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.
Keberhasilan ini turut meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan zakat oleh BAZNAS. Dengan pendekatan yang terukur dan terencana, BAZNAS membuktikan bahwa zakat tidak hanya berfungsi sebagai bantuan sesaat tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan berkelanjutan.
Herman dan kisah suksesnya menjadi bukti nyata bahwa zakat dapat membawa perubahan besar jika dikelola dengan profesional dan amanah. Program peternakan berkelanjutan ini adalah contoh bagaimana zakat dapat bertransformasi dari sekadar ibadah individual menjadi instrumen sosial yang memberikan dampak luas.
Kisah Herman juga menginspirasi peternak lain di wilayah tersebut. Mereka melihat bahwa dengan kerja keras, kemauan untuk belajar, dan dukungan yang tepat, mustahik dapat mengubah nasib mereka dan menjadi mandiri. Kisah ini menunjukkan bahwa Islam mendorong umatnya untuk berikhtiar dan berinovasi, seraya mengandalkan Allah dalam setiap langkah.
Herman, yang kini lebih percaya diri dan mandiri, adalah cerminan keberhasilan dari sinergi antara zakat, program pemberdayaan, dan semangat individu untuk bangkit dari keterbatasan.
Pelajaran berharga dapat diambil dari program ini. Bagi para muzaki, kisah ini mengingatkan bahwa zakat yang ditunaikan dapat membawa perubahan besar jika dikelola dengan baik. Bagi mustahik, kisah ini menunjukkan bahwa zakat bukan akhir dari perjuangan, tetapi awal dari perjalanan menuju kemandirian.
Bagi lembaga seperti BAZNAS, keberhasilan ini adalah motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan program pemberdayaan yang dijalankan.
Dalam Islam, zakat bukan hanya alat untuk mengentaskan kemiskinan, tetapi juga sarana untuk membangun peradaban yang lebih adil dan sejahtera.
Kisah Herman di Desa Handapherang adalah satu dari sekian banyak bukti nyata bahwa zakat dapat menjadi katalisator perubahan dalam masyarakat. Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab untuk mendukung pengelolaan zakat yang lebih baik, baik dengan menunaikan zakat, mendukung program pemberdayaan, maupun menyebarkan inspirasi dari kisah-kisah sukses seperti ini. Dengan begitu, zakat tidak hanya menjadi ibadah individual, tetapi juga menjadi sarana kolektif untuk menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan.
Program-program seperti ini membuktikan bahwa zakat dapat membawa perubahan nyata, mengangkat mustahik dari kemiskinan, dan menginspirasi mereka untuk berkontribusi lebih besar bagi masyarakat. Dengan dukungan semua pihak, BAZNAS dapat terus menjadi pelopor dalam memberdayakan umat melalui zakat, membawa harapan baru bagi kehidupan yang lebih baik.(Sumber: BAZNAS RI)
BERITA02/12/2024 | Penulis: Rumini, Editor: Mas
Magang di BAZNAS, Survei Calon Mustahik Jadi Pengalaman Berkesan
PALANGKARAYA - Dua bulan menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BAZNAS Provinsi Kalimantan Tengah, empat mahasiswa IAIN Palangkaraya akan kembali ke kampus.
Mereka kembali akan berjibaku dengan perkuliahan reguler, termasuk juga membuat laporan selama program PKL berjalan.
"Banyak pengalaman baru yang kami dapatkan selama magang di BAZNAS. Yang paling berkesan adalah ketika melakukan survei lapangan dan bertemu langsung dengan mustahik," ujar Ramadhan, salah satu mahasiswa.
Jumat (29/11/2024), para mahasiswa yang mulai melakukan magang sejak 1 Oktober 2024 dijemput oleh Ibu Diah Wulandari, M.SI selaku dosen pengampu PKL. Mereka merupakan mahasiswa dari Program Studi Manajemen Zakat-Wakaf pada Fakultasi Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palangkaraya.
Penjemputan dilaksanakan dalam sebuah pertemuan yang penuh keakraban bersama para pimpinan BAZNAS Provinsi Kalimantan Tengah.
Masih menurut Ramadhan, selama ini dirinya belum pernah melakukan survei seperti yang telah dilakukannya bersama mahasiswa lain. Apalagi dalam tugas itu, mereka juga secara langsung melakukan wawancara kepada mustahik terkait dengan pelaksanaan program BAZNAS yang telah dijalankan.
"Betul, ini pengalaman pertama karena memang belum pernah melakukannya. Namun kami juga bisa melihat bagaimana BAZNAS begitu hati-hati dalam pendistribusian program dengan tetap memantau dampak pelaksanaan program itu bagi mustahik," tambah Ramadhan yang akrab disapa Rama.
Yeni, salah satu mahasiswa magang lain juga mengungkapkan kesan lain saat 'bertugas' di BAZNAS Provinsi Kalimantan Tengah. Antara lain ketika dia diajak ikut mendampingi dalam monitoring dan evaluasi BAZNAS daerah.
"Kami juga belajar bagaimana melakukan input data melalui Sistem Informasi Manajemen BAZNAS. Banyak pengalaman yang memang tidak kami peroleh di bangku kuliah," kata Yeni.
Ketua BAZNAS Provinsi Kalimantan Tengah Mustain Khaitami, menyatakan apresiasinya atas keterlibatan mahasiswa IAIN Palangkaraya dalam membantu pelaksanaan beberapa program lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah itu melalui PKL.
"Kami juga mengucapkan terima kasih karena para mahasiswa dengan penuh perhatian mengikuti PKL. Selain itu para mahasiswa juga menjalankan tugas yang diminta dengan penuh tanggung jawab," kata Khaitami.
BERITA29/11/2024 | Aya
Rumahnya Didesain Tanpa Jendela, Yayanto: Terima Kasih Muzaki dan BAZNAS
PALANGKARAYA - Satu lagi program renovasi Rumah Layak Huni (RLH) BAZNAS di Kota Palangkaraya, Kalteng, rampung dikerjakan. Kali ini, tempat tinggal Yayanto yang selesai 'disulap' menjadi permanen.
Secara resmi serah terima atas penyelesaian rumah yang berlokasi di Jalan Dorang, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya, dilakukan Kamis (28/11/2024).
"Alhamdulillah, pekerjaan telah selesai dilakukan. Kini rumah kami sudah cukup layak untuk ditinggali. Terima kasih kami ucapkan kepada para muzaki dan BAZNAS," ujar Yayanto.
Bersama istri dan putri bungsunya yang baru berusia satu setengah tahun, Yayanto yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh bangunan ini mengaku sudah tenang tinggal di rumah tersebut. Itu karena, sebelumnya bangunan rumah yang mereka tempati berbahan kayu bekas dan sebagian dinding ditutup terpal plastik.
Melalui program RLH BAZNAS, rumah berukuran sekitar 7x6 meter itu kini dibuat lebih kokoh. Dinding berbahan dasar batako dan sudah ada sarana MCK yang lebih memadai. Rangka atas juga menggunakan kayu yang lebih kuat.
Dibanding dengan rumah lainnya yang dilaksanakan melalui program RLH BAZNAS, ada yang berbeda dengan tempat tinggal keluarga Yayanto setelah direnovasi. Itu terlihat dari bagian kamar depan yang tidak ada jendela. Pencahayaan dan lubang ventilasi udara justru dibuat pada bagian samping rumah.
"Dalam perencanaan teknis, kemarin dipertimbangkan teras depan kamar di rumah Pak Yayanto nantinya bisa dibuat kios sederhana. Dengan begitu bisa jadi tempat usaha juga untuk menambah penghasilan keluarga, apalagi posisinya juga di tepi jalan," kata Wakil Ketua Bidang Penyaluran BAZNAS Provinsi Kalimantan Tengah Kasdani.
Dalam program RLH BAZNAS di Kota Palangkaraya, BAZNAS Provinsi Kalimantan Tengah bekerja sama dengan Serikat Pekerja Kuli Bangunan (SPKB) Kalteng. Kerja sama antara lain dalam bentuk penyiapan desain teknis hingga pengerjaan.
BERITA28/11/2024 | Aya

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat