BAZNAS RI Luncurkan Indeks Ketahanan Pangan untuk Pastikan Bantuan Lebih Tepat Sasaran
11/03/2025 | Penulis: Editor: Ayu Untuk : Kalteng
Peluncuran Indeks Ketahanan Pangan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI memperkenalkan Indeks Ketahanan Pangan sebagai alat ukur untuk menilai ketahanan pangan keluarga mustahik, meningkatkan kesejahteraan penerima manfaat, serta memastikan distribusi bantuan lebih efektif dan tepat sasaran.
Indeks ini dirancang untuk mengukur sejauh mana zakat berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan mustahik, dengan mempertimbangkan aspek ketersediaan, aksesibilitas, serta pemanfaatan pangan.
Inisiatif ini diperkenalkan dalam Public Expose bertema Indeks Ketahanan Pangan yang disiarkan secara daring. Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan, Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec., menjelaskan bahwa indeks ini diharapkan menjadi alat ukur yang efektif dalam memantau dampak zakat terhadap ketahanan pangan, sehingga intervensi yang dilakukan dapat semakin optimal.
"Selain sebagai alat evaluasi program zakat, indeks ini juga menjadi panduan dalam merancang program ketahanan pangan berbasis zakat. Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat dapat berlangsung lebih efektif dan berkelanjutan," ujar Zainulbahar dalam waktu dekat ini.
Ia juga berharap sinergi antara pemerintah, BAZNAS, dan berbagai pihak terkait semakin kuat dalam menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan di Indonesia.
"Melalui pengelolaan zakat yang tepat, BAZNAS dapat mendukung program yang memastikan ketersediaan dan akses pangan bagi masyarakat kurang mampu," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Inovasi Program Kreatif BAZNAS RI, Abdul Aziz Yahya Saoqi, M.Sc., menjelaskan bahwa BAZNAS Indeks Ketahanan Pangan memiliki dua dimensi utama, yaitu Food Security dan Halal Food Literacy.
"Food Security mencakup kecemasan dan ketidakpastian pangan, kapasitas serta kualitas pangan yang mencukupi, serta asupan pangan yang tidak memadai," jelasnya.
"Sementara Halal Food Literacy mencakup pemahaman tentang pangan halal dan tayib, serta aspek sarana dan perilaku. Dalam indeks ini, Food Security memiliki bobot 70 persen, sementara Halal Food Literacy berbobot 30 persen, yang nantinya akan diukur oleh tim peneliti," lanjut Abdul Aziz.
Bobot ini menunjukkan bahwa Food Security menjadi aspek utama yang mendapat perhatian dalam BAZNAS Indeks Ketahanan Pangan, mengingat urgensinya dalam memastikan kebutuhan pangan mustahik terpenuhi.
Lebih lanjut, Abdul Aziz menambahkan bahwa BAZNAS Indeks Ketahanan Pangan merupakan yang pertama dalam mengukur dampak zakat terhadap ketahanan pangan, serta menjadi instrumen penting dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait sektor pangan.
"Setelah 100 hari masa pemerintahan berjalan, salah satu fokus utama presiden dan wakil presiden adalah ketahanan pangan, termasuk dengan berbagai kebijakan seperti pembukaan lahan pangan dan program makan bergizi gratis. Indeks ini diharapkan dapat berkontribusi dalam mendukung langkah tersebut," pungkasnya.
Berita Lainnya
BAZNAS Microfinance Masjid Hadir di Gunungmas
Muharram Ceria Lebaran Yatim, BAZNAS Kalteng Salurkan Paket Sekolah
BAZNAS Kobar Salurkan Bantuan bagi Korban Kebakaran di Gang Kaling Kasa
BAZNAS Kabupaten Trenggalek Kontrol Kesehatan Domba di Balai Ternak Barokah Farm
105 Mitra BAZNAS Ikuti Program Kurasi Produk UMKM, Ini Targetnya
Pimpinan BAZNAS Kalteng Tanam Pohon Metoa di Hari Bumi

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS